Perusahaan konstruksi yang termasuk ke dalam klasifikasi proyek bangunan sipil wajib memiliki SBU. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa badan usaha tersebut memang kompeten di bidangnya dan mempunyai tim dengan kualifikasi yang sesuai.
Namun, klasifikasi bangunan sipil ini sebenarnya cukup luas terbagi lagi menjadi beberapa bagian.
Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan apa saja bagian SBU konstruksi bangunan sipil serta proses permohonan sertifikat badan usahanya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, silakan simak penjelasan berikut.
Apa Saja yang Termasuk SBU Klasifikasi Bangunan Sipil?
Perusahaan konstruksi yang termasuk ke dalam klasifikasi ini umumnya mengerjakan proyek-proyek berikut:
1. Konstruksi Bangunan Jalan Sipil
Konstruksi bangunan jalan sipil mencakup pembangunan, perawatan, pembongkaran, dan pembangunan kembali berbagai jenis jalan. Ini termasuk jalan raya, jalan sedang, jalan kecil, jalan tol, serta landasan pacu di bandara.
Selain itu, proyek ini juga mencakup pembangunan lapangan penyimpanan peti kemas (container yard).
Tak hanya membangun jalan, kegiatan lain seperti perbaikan pagar, tembok penahan, serta peningkatan kualitas jalan juga termasuk dalam kategori ini.
Namun, jalan layang tidak termasuk dalam cakupan konstruksi jalan sipil dan memiliki kategori tersendiri.
2. Konstruksi Bangunan Sipil Jembatan, Jalan Layang, Flyover, dan Underpass
Kategori ini mencakup pembangunan, perawatan, pembongkaran, dan rekonstruksi berbagai infrastruktur jalan seperti jembatan, jalan layang, flyover, dan underpass.
Selain itu, proyek ini juga meliputi pembangunan fasilitas penunjang seperti drainase jalan, marka jalan, pagar pengaman, serta rambu-rambu lalu lintas. Infrastruktur ini sangat penting untuk mengatasi kepadatan lalu lintas serta meningkatkan efisiensi transportasi di berbagai wilayah.
Dengan adanya jalan layang dan flyover, kendaraan dapat bergerak lebih lancar tanpa harus terhambat oleh persimpangan atau perlintasan sebidang.
3. Konstruksi Jaringan Irigasi dan Drainase
Proyek ini berfokus pada pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, serta pembangunan kembali jaringan saluran air irigasi dan drainase. Irigasi sangat penting bagi sektor pertanian, karena memastikan distribusi air yang efisien ke lahan pertanian.
Sementara itu, sistem drainase berperan dalam mengelola aliran air agar tidak terjadi genangan atau banjir di daerah pemukiman maupun perkotaan. Infrastruktur ini mencakup saluran primer dan sekunder, bendungan kecil, serta bangunan pengatur air lainnya yang mendukung sistem irigasi dan drainase secara keseluruhan.
4. Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber Daya Air
Kategori ini meliputi pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang berhubungan dengan sumber daya air. Contohnya adalah bendungan, bendung, embung, pintu air, viaduk, siphon, check dam, hingga saluran pengendali banjir. Selain itu, konstruksi tanggul laut dan waduk juga termasuk dalam kategori ini.
Infrastruktur ini berperan dalam mengelola sumber daya air, mencegah banjir, serta memastikan pasokan air bersih yang stabil bagi masyarakat.
Dengan adanya prasarana ini, risiko kekeringan dan bencana banjir dapat dikurangi secara signifikan.
5. Konstruksi Bangunan Sipil Pertambangan
Jenis konstruksi ini mencakup pembangunan fasilitas yang mendukung industri pertambangan. Proyek ini meliputi pembangunan, pemeliharaan, serta rekonstruksi fasilitas eksplorasi dan operasi produksi di area pertambangan.
Selain itu, infrastruktur ini juga mencakup sistem pengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas pertambangan.
Konstruksi ini berperan penting dalam memastikan operasi pertambangan berjalan dengan aman dan efisien.
Dengan adanya fasilitas pertambangan yang memadai, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar area operasional.
Cara Ajukan Permohonan SBU Konstruksi Bangunan Sipil
Secara umum proses yang harus dilalui badan usaha untuk memperoleh SBU untuk klasifikasi ini tidak jauh berbeda dengan bidang lainnya.
Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan persyaratan seperti syarat tenaga kerja bersertifikat pastikan relevan dengan bidang bangunan sipil, penyesuaian kualifikasi, dan lain sebagainya.
Berikut ini tahapan sederhananya:
1. Melengkapi Persyaratan
Adapun untuk syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mengurus SBU, beberapa di antaranya seperti:
- Scan Akta Pendirian dan Perubahan Terakhir berikut SK Menteri Kehakiman
- Scan Nomor Induk Berusaha (NIB)
- Scan NPWP perusahaan
- KTP dan NPWP Pengurus serta pemegang saham perusahaan
- SKK Tenaga Ahli Serta Dilampirkan Ijazah, KTP, dan NPWP
- Pas Photo Penanggung Jawab Badan Usaha
- Neraca perusahaan 2 tahun terakhir
- Dokumen Anti Penyuapan (Sertifikat ISO 37001)
- Dan lain sebagainya
(Catatan: Untuk mengetahui persyaratan lengkap hubungi admin izinusaha.net)
2. Mengajukan Permohonan Secara Online
SBU konstruksi diterbitkan melalui sistem OSS sebagai bagian dari PB-UMKU. Jadi, pastikan untuk memiliki akun OSS dan melakukan permohonan SBU dengan mengisi formulir PB-UMKU jasa konstruksi.
3. Menunggu Pengecekan Dokumen dari Pusat
Selanjutnya, data yang Anda kirimkan akan dicek oleh pusat untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan yang ada. Apabila berkas dinyatakan lengkap baru bisa lanjut ke tahap berikutnya.
Baca juga: Cara Pembuatan SBU untuk Jenis Pekerjaan Konstruksi
4. Penerbitan SBU dan Mencetaknya
Setelah menunggu lebih kurang 7-14 hari kerja, SBU akan terbit dan Anda bisa mengeceknya di dashboard OSS.Sertifikat Badan Usaha terbit dalam bentuk elektronik, tetapi Anda bisa mencetaknya sesuai kebutuhan.
Itu dia penjelasan mengenai permohonan SBU klasifikasi bangunan sipil, kami harap informasi ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Butuh bantuan menyelesaikan pengurusan SBU konstruksi seperti ini? Hubungi admin izinusaha.net, kami akan bantu selesaikan setiap prosedurnya dengan mudah dan cepat. Info lebih lengkap cek jasa pengurusan SBU dari kami.
